Weda – Bencana Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Halmahera Tengah akibat curah hujan selama beberapa hari ini, telah menyebabkan kerusakan Rumah,warung dan Jalan Umum di desa Lokulamo dan Tran 1 woekop ,, Menanggapi situasi darurat ini, Polda Maluku Utara dan Polres Halteng melakukan berbagai upaya penanganan dan evakuasi untuk menyelamatkan warga yang terdampak dan memastikan keselamatan Warga.
Sejak bencana terjadi, Polres Halteng langsung mengerahkan 120 personel untuk mengevakuasi Korban banjir dengan bekerja sama TNI – Polri,tim SAR,BPBD dan relawan.
langka cepat Polda Malut dalam penanganan Bencana Banjir di Kabupaten Halmahera Tengah dengan mengerahkan 102 Personil Polda Malut yang terdiri dari berbagai satuan, termasuk 40 personel Brimob, 20 personel Samapta, 10 personel Dit Polairut, 1 personel Bidang Humas, 2 personel Bidang Dokes, 2 personel Bidang Propam, 2 personel Dit Intelkam, serta 25 personel dari Polres Halteng.
kehadiran Personil gabungan ini warga mendapat Pelayanan dengan mudah menyebrangi derasnya luapan air kali Kobe di bantu oleh petugas mengunakan perahu karet.
Kabidhumas Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Bambang Suharyono, S.I.K., M.H., dalam keterangannya pada Rabu (24/7/2024) menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan personel dari berbagai satuan untuk mendukung upaya penanganan bencana di Halmahera Tengah.
.
“Kami telah mengerahkan personel dari berbagai satuan untuk menangani bencana di Halmahera Tengah. Prioritas utama kami adalah keselamatan warga dan pemulihan kondisi di wilayah yang terdampak banjir,” ujarnya.
Kapolres Halmahera Tengah Ajun Komisaris besar Polisi Aditya Kurniawan.,S.H.,S.I.K. Menyatakan pagi ini sebagian warga suda kembali beraktivitas Normal dan kendaran roda 2 maupun roda 4 suda bisa melintas jalan Weda – lelilef.
“Anggota kepolisian telah menunjukkan komitmen dan dedikasi mereka dalam membantu masyarakat yang terdampak banjir. Semoga bantuan dan upaya yang dilakukan dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi warga yang membutuhkan dan membantu memulihkan kehidupan warga setelah banjir”.